Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mendidik Menyeluruh

ibu dan bapak guru, pemahaman terhadap kata pendidikan dan pengajaran kadang masih membingungkan.

penggabungan istilah tersebut dapat mengaburkan pengertian yang sesungguhnya. lantas apa perbedaan antara pendidikan dan pengajaran sesungguhnya?


pengajaran adalah suatu cara menyampaikan ilmu atau manfaat bagi hidup anak-anak secara lahir maupun batin. maka pengajaran merupakan salah satu bagian dari pendidikan. Sama halnya dengan mengajar yang merupakan salah satu bagian dari “mendidik”. 


sementara, pendidikan adalah tempat menaburkan benih-benih kebudayaan yang hidup dalam masyarakat sekaligus sebagai instrumen tubuhnya unsur peradaban, agar kebudayaan yang kita wariskan kepada anak cucu kita di masa depan.


Ki hajar Dewantara mendefinisikan “”pendidikan” sebagai “tuntunan”, yaitu tuntunan dalam hidup tumbuhnya murid.

Maka dari itu, “mendidik” adalah menuntun segala kodrat yang ada pada murid, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya, baik itu sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.


Murid diciptakan sebagai makhluk yang memiliki kodrat untuk mereka hidup dan tumbuh.

pendidik tidak dapat menentukan dan berkehendak akan hidup tubuhnya murid, yang bisa pendidik lakukan adalah menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan-kekuatan itu dengan mengerahkan segala daya upaya untuk memajukan perkembangan budi pekerti, pikiran, dan jasmani murid, agar dapat memperbaiki perilakunya, bukan dasar hidup dan tumbuhnya itu.

 

Layaknya seorang petani yang menanam padi, Ia hanya dapat menuntun tumbuhnya padi, mengusahakan kondisi yang terbaik agar Padi dapat tumbuh sesuai dengan kodratnya.

Petani mungkin dapat memperbaiki keadaan tanaman padinya atau bahkan menghasilkan tanaman padi yang lebih besar daripada tanaman padi yang tidak dipelihara. bagaimanapun ikhtiar yang terbaik yang dilakukan oleh petani untuk tumbuhnya padi, tidak akan dapat membuat tanaman padi itu tumbuh menjadi tanaman jagung atau tanaman lainnya.


seperti itulah Peran pendidik, yang bisa menuntun agar murid bisa tumbuh dan berkembang sesuai dengan kodratnya. pendidikan Tidak hanya berbentuk pengajaran yang memberikan pengetahuan kepada murid, tetapi juga mendidik keterampilan berpikir, mengembangkan kecerdasan batin, dan pada akhirnya murid dapat melancarkan hidup untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan.

Ilmu dan pengetahuan sangat diperlukan sebagai bagian dari pendidikan, sebagai kunci untuk mengasah keterampilan berpikir, memajukan kecerdasan batin dan melancarkan hidup pada umumnya. Oleh karenanya, pendidikan pikiran  intelektual murid, sebaiknya dibangun setinggi-tingginya, seluas-luasnya, dan selebar-lebarnya, untuk mewujudkan perikehidupan lahir dan batin dengan sebaik-baiknya.


sebagai pendidik, kita perlu cermat dalam menempatkan pendidikan pikiran murid sesuai dengan konteks pendidikan nasional berdasarkan garis-garis bangsanya atau kultural nasional yang akan melengkapi, mempertajam, dan memperkaya pendidikan keterampilan berpikir murid.


Setiap Murid memiliki kekuatan-kekuatan yang memerlukan tuntunan orang dewasa. Menuntun potensi murid bertujuan agar ia semakin baik adabnya dan untuk mendapatkan kecerdasan yang luas, sehingga ia terlindungi dari pengaruh-pengaruh yang dapat menghambat, bahkan melemahkan tumbuhnya potensi atau kekuatan dirinya.


Ada murid yang tidak memiliki kesempatan mendapatkan tuntutan yang baik, sehingga Ia cenderung tidak dapat menumbuhkan dan mengembangkan kekuatan atau potensinya dengan maksimal.


ada juga murid yang mendapatkan tuntunan dengan baik, namun kekuatan atau potensinya tidak dapat tumbuh atau berkembang karena adanya pengaruh-pengaruh yang membatasi tumbuh kembangnya potensi yang ia miliki.


Sebagai orang dewasa, kita dapat berupaya membangun dan menjaga suasana lingkungan yang kondusif, agar setiap murid dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan kodratnya.


seumpama dua garis yang saling tarik menarik dan saling mempengaruhi, yang pada akhirnya berujung menjadi satu. dua garis itu adalah garis dasar yang menggambarkan potensi dari murid dan garis keadaan yang menggambarkan kesempatan untuk berkembang. kedua garis ini saling berhubungan, yang menurut ilmu pendidikan disebut konvergensi.


Buah dari tuntunan kepada murid adalah berkembangnya akal-budi murid yang mendorong terciptanya kebudayaan. kebudayaan bangsa yang menjadi ciri khas dan dasar perubahan zaman di tengah-tengah kebudayaan-kebudayaan negara lain membuat kita kadang-kadang khawatir akan tergerusnya kebudayaan kita. 


meskipun adat istiadat atau kebiasaan di masyarakat berubah karena akal budi manusia juga berkembang, kebudayaan Bangsa Indonesia akan tetap ada, menjadi pilar utama dalam memajukan pendidikan nasional. contohnya kebudayaan gotong-royong, membersihkan, dan menghias kelas serta sekolah yang melibatkan murid dapat menumbuhkan karakter dan kecakapan sosial emosional. 


guru dapat memberikan praktek pembelajaran yang mengembangkan kerjasama, empati, menghargai sesama, dan berkontribusi sosial kepada sesama, sehingga murid dapat menemukan dan terbekali dengan kebudayaan-kebudayaan bangsa, yang jika terus-menerus ditumbuhkan, Maka kebudayaan bangsa akan semakin kuat, dan tentu saja akan membantu murid atas kehidupan dan penghidupannya, dan yang paling utama, dan yang paling penting, dapat membantu keberlangsungan hidup sebagai bangsa Indonesia. 


Posting Komentar untuk "Mendidik Menyeluruh"