Mengenal Sifat-sifat Cahaya
Sifat-Sifat Cahaya
Pernahkah kalian berpikir, kenapa kita bisa melihat benda di sekitar kita?
Tanpa cahaya, kita tidak akan bisa melihat apa pun, meskipun mata kita sehat. Coba bayangkan saat mati lampu di malam hari dan tidak ada cahaya sama sekali — apa yang kalian lihat? Gelap, bukan?
Itu karena kita bisa melihat karena adanya cahaya. Cahaya memantul dari benda ke mata kita, lalu otak menerjemahkannya menjadi gambar. Jadi, cahaya itu sangat penting bagi kehidupan, terutama untuk melihat.
Sekarang, coba pikirkan:
- Kenapa bayangan terbentuk saat kamu berdiri di bawah sinar matahari?
- Kenapa sedotan dalam gelas air terlihat patah?
- Kenapa pelangi bisa muncul setelah hujan?
Yuk, kita cari tahu jawabannya lewat sifat-sifat cahaya berikut ini!
1️⃣ Cahaya Merambat Lurus
Kenapa sinar senter atau lampu mobil selalu tampak lurus ke depan? Apakah cahaya bisa berbelok dengan sendirinya?
Cahaya memiliki sifat merambat lurus. Artinya, cahaya akan selalu bergerak dalam garis lurus jika tidak ada penghalang. Hal ini bisa kita lihat saat cahaya dari senter diarahkan ke tembok: cahaya akan membentuk garis lurus. Inilah alasan kenapa bayangan terbentuk ketika cahaya terhalang oleh suatu benda.
Gambar 1. Contoh peristiwa cahaya merambat lurus. |
2️⃣ Cahaya Dapat Dipantulkan
Kalian pasti pernah bercermin, kan? Kenapa kita bisa melihat wajah kita sendiri di cermin? Tapi, bukankah kita juga bisa melihat benda lain, seperti buku atau tas? Apakah mereka juga memantulkan cahaya?
Cahaya memiliki sifat dapat dipantulkan, yaitu ketika cahaya mengenai suatu permukaan dan memantul kembali. Proses ini disebut refleksi cahaya.
Ada dua jenis pantulan:
- Pantulan teratur: terjadi pada permukaan yang halus dan mengkilap, seperti cermin. Cahaya memantul dengan arah yang sejajar sehingga menghasilkan bayangan yang jelas.
- Pantulan tidak teratur (difus): terjadi pada permukaan kasar seperti kayu, buku, baju, atau daun. Pantulannya menyebar ke berbagai arah.
Karena pantulan inilah kita bisa melihat benda di sekitar kita. Cahaya dari sumbernya (matahari, lampu) memantul dari permukaan benda ke mata kita, lalu kita bisa melihatnya. Jadi, bukan hanya cermin yang memantulkan cahaya, semua benda yang terlihat oleh mata kita sebenarnya juga memantulkan cahaya.
Gambar 2. Contoh peristiwa cahaya bisa dipantulkan. |
3️⃣ Cahaya Dapat Menembus Benda Bening
Pernahkah kamu melihat ke luar rumah lewat kaca jendela? Bagaimana bisa kamu melihat pemandangan di balik kaca itu?
Cahaya dapat menembus benda bening. Artinya, cahaya bisa melewati benda-benda yang tembus pandang seperti kaca, plastik bening, atau air jernih. Semakin bening suatu benda, semakin banyak cahaya yang bisa melewatinya dan semakin jelas kita bisa melihat melalui benda tersebut.
Contohnya adalah kaca jendela yang membuat kita bisa melihat ke luar rumah pada siang hari.
Gambar 3. Contoh benda bening, buram, dan gelap. (Sumber: freepik/denisik11) |
Gambar 4. Jenis benda berdasarkan sifatnya terhadap cahaya. |
4️⃣ Cahaya Dapat Dibiaskan
Mengapa saat kamu memasukkan sedotan ke dalam air, sedotannya terlihat seperti bengkok atau patah?
Cahaya memiliki sifat dapat dibiaskan, yaitu membelok saat melewati dua zat yang berbeda, seperti dari udara ke air. Peristiwa pembelokan cahaya ini disebut pembiasan cahaya.
Contoh lainnya adalah dasar kolam yang tampak lebih dangkal dari kenyataannya. Itu karena cahaya dibiaskan saat berpindah dari air ke udara.
Gambar 5. Contoh peristiwa pembiasan cahaya. |
5️⃣ Cahaya Dapat Diuraikan
Pernahkah kamu melihat pelangi setelah hujan? Bagaimana warna-warni itu bisa muncul di langit?
Gambar 6. Pelangi |
Cahaya putih sebenarnya terdiri dari berbagai warna. Cahaya dapat diuraikan menjadi warna-warna pelangi jika melewati benda yang dapat membiaskan dan memisahkan warna, seperti prisma atau tetesan air.
Gambar 7 Cahaya putih dibiaskan dan terurai menjadi warna pelangi. |
Peristiwa penguraian cahaya ini disebut dispersi cahaya. Saat cahaya matahari melewati tetesan air hujan di udara, cahaya tersebut dibiaskan dan diuraikan menjadi warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu — membentuk pelangi yang indah di langit.
Jadi, pelangi adalah contoh alami dari sifat cahaya yang dapat diuraikan!
Refleksi Singkat
- Dari kelima sifat cahaya tadi, mana yang paling menarik menurut kalian?
- Pernahkah kalian melihat pelangi atau bayangan? Sekarang kalian tahu kenapa itu bisa terjadi!
Posting Komentar untuk "Mengenal Sifat-sifat Cahaya"