Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengapa Kurikulum Perlu Berubah?

kurikulum merdeka

Sebelum kita jawab “mengepa kurikulum berubah?” mari kita bahas terlebih dahulu secara singkat apa yang dimaksud dengan kurikulum. Sebenarnya sampai hari ini belum ada pengertian kurikulum yang mengikat secara universal, meskipun kurikulum sering dimaknai sebagai keseluruhan pengalaman belajar murid. nyatanya lebih dari sekedar itu kurikulum itu kompleks dan multidimensi. Kurikulum dapat dimaknai sebagai titik awal sampai titik akhir pengalaman belajar murid. kurikulum juga diibaratkan jantungnya pendidikan jika jantungnya lemah maka proses penyaluran darah tidak lancar dan bisa berakibat fatal. Dengan kata lain kurikulum merupakan pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. 

lalu apa sih peran dan fungsi kurikulum? kurikulum adalah salah satu komponen penting dalam sistem pendidikan nasional kurikulum berperan sebagai pedoman dan acuan kita dalam pembelajaran. maka fungsi kurikulum bagi guru adalah untuk memandu dalam proses belajar mengenai peran dan fungsi. kurikulum dapat kita optimalisasi dalam kerangka yang pertama mewariskan nilai dan budaya masyarakat yang relevan dengan masa ini, kedua mengembangkan sesuatu yang dibutuhkan saat ini dan masa depan, dan yang ketiga menilai dan memilih sesuatu yang relevan atau kontekstual sebagai kontrol sosial murid-murid kita yang beragam suku, budaya, bahasa adat istiadat, dan agama, harus menjadi pijakan awal dalam pengembangan kurikulum sehingga kurikulum dapat digunakan sesuai dengan konteks dimana satuan pendidikan itu berada.

Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang sesuai dengan zamannya. Kurikulum bersifat dinamis dan terus dikembangkan atau diadaptasi sesuai konteks dan karakteristik murid demi membangun kompetensi sesuai kebutuhan mereka kini dan masa depan.

Telah kita sadari bersama bahwa zaman kini sudah berubah, cara mendapatkan informasi misalnya, murid kini bukan hanya mendapatkan informasi bukan hanya lewat buku atau lewat gurunya  di kelas saja, tapi bisa dengan mudah dan tanpa batas mereka dapatkan di internet. Contoh lainnya, jika seorang murid ditanya oleh gurunya tentang cita-cita jawabannya pun beragam, mulai dari ingin menjadi ilustrator, youtuber, selebgram dan lain sebagainya. Berbeda dengan 10-15 tahun lalu yang mungkin kebanyakan akan menjawab dokter, polisi, pilot, atau tentara. 

Ki Hajar Dewantara pada modul Merdeka belajar, menjelaskan bahwa maksud pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. maka demi menuntun kodrat murid-murid kita pembelajaran termasuk kurikulum yang kita selenggarakan juga harus terus menyesuaikan dengan kebutuhan mereka. 

Sebagai guru kita harus belajar terus untuk mengikuti dan memahami tren kehidupan murid kita yang tergolong generasi z dan Alpha.  Berbagai penelitian menyampaikan bahwa mereka sulit dipisahkan dengan media sosial keadaan ini bisa dimanfaatkan oleh guru untuk tujuan pembelajaran. misalnya dengan meminta murid membuat dan mengumpulkan tugas Melalui aplikasi digital. 

Ada pepatah yang mengatakan “butuh seluruh desa untuk membesarkan seorang anak”. pepatah ini menyiratkan perlunya peran orangtua, masyarakat, dan sekolah, dalam mewujudkan kurikulum yang berpihak pada murid. Merekalah yang disebut sebagai tiga pilar pendidikan. Oleh sebab itu, ketika kita merancang kurikulum, kita harus menempatkan kebutuhan, pendapat, pengalaman, hasil belajar, serta kepentingan murid sebagai rujukan utama. 

sejatinya kurikulum dirancang untuk murid, agar dapat mewujudkan seluruh kompetensi yang diharapkan dan kurikulum, semua pihak harus berkolaborasi maksimal misalnya guru terus belajar memfasilitasi pembelajaran yang sesuai. orang tua Terus memahami perkembangan dan kebutuhan murid. Begitu juga dengan pemerintah daerah dan pusat, serta semua yang bergerak dibidang pendidikan juga harus terus mengikuti perkembangan kebutuhan murid. 

“Berubahnya kurikulum sebagai bentuk penyesuaian dengan perkembangan zaman, agar pembelajaran yang diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan murid, sehingga murid memiliki kompetensi atau kemampuan sesuai kebutuhan mereka masa kini dan masa depan.”

(materi ini bersumber dari pelatihan mandiri pada aplikasi merdeka mengajar)

Posting Komentar untuk "Mengapa Kurikulum Perlu Berubah?"